ANALYSIS OF USE OF INDONESIAN AIRFORCE BASE IN HALIM PERDANAKUSUMA AS A COMMERCIAL AIRPORT RELATED TO FLIGHT SECURITY OF MILITARY PURPOSES
Devi Marlita, Sinai Handayani. Nita Rosmala Dewi
ABSTRACT
Along with increasing the market of aviation flight in Indonesia, both domestic and international, Halim Perdanakusuma Airport used to be as a Military Indonesian Airforce Base has a new function as commercial airport nowadays. The demand of civil aviation in Indonesia can reach up to 100 million passengers, so Indonesia, especially Jakarta, needs a new airport to cover all passengers and the number continues to grow from year to year. Finally, Halim Perdanakusuma International Airport started to operate as a commercial airport since 2014 to transfer some flights from Soekarno-Hatta International Airport which was always full and crowded. However, there are some anxiety about Halim Perdanakusuma International Airport because this airport is still used to train military flights for military defense as Military Indonesian Airforce Base. This concern creates our curiosity to find out more about Indonesian Airforce role in maintaining Halim Perdanakusuma Airport as the military base and commercial airport, to study whether there are any losses if Halim Perdanakusuma Airport is operated as both the military base and commercial airport, and to find out the human resources of Indonesian Airforce in helping the operation of aviation sector in Halim Perdanakusuma International Airport. Target location of this research is at Halim Perdanakusuma International Airport in East Jakarta managed militarily by Indonesian Airforce and managed commercially by PT. Angkasa Pura II (Persero). Design of this research is an empirical research taken from primary data as main data from respondents and secondary data as supporting data from library research. Researchers hope that this research will have an effect on national defense and regional economic development in supporting the surge of aviation passengers in Jakarta. The use of Military Indonesian Airforce Base in Halim Perdanakusuma Airport as commercial flight needs to be evaluated with considering the high risks of air transport accident. State-Owned Ministry, Transportation Ministry and Indonesian National Armed Forces Headquarter as main components of national defense need to set a regulation of commercial aviation and supervise PT. AngkasaPura in managing Halim Perdanakusuma International Airport simultaneously.
Key words: Halim Perdanakusuma, military Indonesian airforce base, commercialaviation
Studi Pelaksanaan Pemodelan Pusat Logistik Berikat (PLB) Untuk Halal Cold Chain Warehouse Di Indonesia (Studi Kasus: PT. MTI)
Perkembangan bisnis Halal Cold Chain Warehouse diprediksi menjadi salah satu primadona bisnis dunia. Indonesia sebagai populasi penduduk muslim terbesar di dunia mempunyai kesempatan besar untuk menjadi Pusat Halal Cold Chain Warehouse dunia. Kebutuhan akan Manual Halal Cold Chain Warehouse sebagai bagian dari Halal Supply Chain menjadi sangat penting untuk menjamin konsep Halalan Thayiiban yang berarti halal dan tidak mengalami penurunan mutu atau kualitas.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan fasilitas berupa Pusat Logistik Berikat (PLB) yang merupakan salah satu bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pada bulan September 2015. Hal ini diperjelas dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 28 Tahun 2018 tentang Perubahan PMK No. 272 Tahun 2015 tentang PLB ditambah dengan Peraturan Direktur Jendral Bea dan Cukai No 1 Tahun 2016, Peraturan Direktur Jendral Bea dan Cukai No. 2 Tahun 2016 dan Peraturan Direktur Jendral Bea dan Cukai No. 3 Tahun 2016.
PLB diasumsikan cocok untuk diterapkan dalam kegiatan Halal Cold Chain Warehouse karena PLB merupakan gudang multifungsi yang dapat menimbun barang untuk supporting industri kosmetik, makanan dan minuman. Penerapan Pusat Logistik Berikat (PLB) telah menurunkan clearance time process dari 4 hari menjadi 1.8 hari dan menurunkan port storage charges sebesar 25%. Setelah menggunakan fasilitas PLB juga terjadi penurunan sebesar 29% untuk lama waktu pengiriman produk dari pemasok ke tempat penyimpanan, terjadi penurunan sebesar 10.2% untuk estimasi biaya pengiriman pemasok ke penyimpanan produk, terjadi penurunan sebear 29% untuk lama waktu pengiriman produk dari tempat penyimpanan sementara (gudang PLB) ke industri atau konsumen, terjadi penurunan sebesar 77% untuk lama waktu penyimpanan produk setelah menggunakan fasilitas PLB.
Penelitian telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin menggambarkan secara jelas dan mendalam pemodelan PLB untuk MTI. Hasil yang didapat adalah MTI belum dapat menjadikan PLB sebagai model untuk Halal Cold Chain Warehouse karena belum dapat menyimpan barang jadi (finished goods) untuk makanan/minuman untuk Halal Cold Chain Warehouse karena baru sebatas dapat menimbun barang jadi berupa Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan menyimpan barang mentah (raw material) untuk makanan/minuman.
Kata kunci: pusat logistik berikat, halal cold chain warehouse
STRATEGI PENGEMBANGAN ETIKA PROFESI PENERBANGAN BERBASIS VIRTUE ETHICS DI INDONESIA
STRATEGY TO IMPROVE AVIATION PROFESSIONAL ETHICS BASED ON VIRTUE ETHICS APPROACH IN INDONESIA
1 Dinar Dewi Kania
2 Dian Artanti Arubusman
3 Mustika Sari
4 Reni Dian Octavia,S.Pd, MMTr
5 Novi Indah Susanti, S.Pd, MM
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
email : dinar.insists@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi prioritas pengembangan etika profesi penerbangan berbasis virtue ethics di Indonesia dan menentukan strategi terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Data diperoleh melalui interview dan kuesioner terhadap 8 (delapan) orang pakar dan praktisi di Bidang penerbangan dan etika. Metode analisis data menggunakan metode Analysis Network Process (ANP) yang langkah-langkah analisis datanya dilakukan dalam software Super Decisions. Hasil penelitian menunjukan bahwa Strategi pengembangkan etika profesi penerbangan berbasis virtue ethics yang paling efektif diterapkan di Indonesia adalah melalui kepemimpinan yang berbudi luhur (virtous leadership). Pendekatan virtue ethics sangat terkait dengan keteladanan moral sehingga untuk memastikan organisasi memiliki karyawan dan professional yang beretika, pertama-tama organisasi harus memastikan pemimpin atau manajernya adalah orang-orang yang dapat menjadi contoh dan berkomitmen tinggi untuk menjalankan profesinya berdasarkan nilai-nilai kebajikan (virtues) seperti keberanian, kejujuran, serta turunan dari cardinal virtues lainnya.
Kata Kuncis: Virtue Ethics, Etika Profesi Penerbangan, Virtuous Leaddership.
VIRTUOUS AVIATION KOMITMEN MORAL TERHADAP ISU LINGKUNGAN
ABSTRAK
International Air Transport Association (IATA) telah menjadikan isu emisi CO2 menjadi agenda paling utama yang harus ditangani oleh industri penerbangan. Namun lalu-lintas udara, baik penumbang maupun barang, meningkat jauh lebih cepat dari pada peningkatan efisiensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan urgensi perspektif Environmental Virtue Ethics (EVE) dalam menghadapi dilema etika terkait isu lingkungan hidup pada industri penerbangan khususnya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif yaitu studi kasus. Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan studi literatur dan wawancara kepada dua orang peneliti lingkungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan perspektif Environmental Virtue Ethics , tujuan industri penerbangan lebih diarahkan untuk mencapai virtuous aviation, yaitu penerbangan berkualitas yang memiliki komitmen moral terhadap isu lingkungan. Kesederhanaan, kemandirian dan integritas merupakan beberapa environmental virtue yang dapat menjawab dilema etika di industry penerbangan. Selain itu, nilai-nilai agama yang dimiliki masyarakat Indonesia juga dapat menjadi basis bagi pengembangan etika lingkungan berbasis virtue ethics.
Kata Kunci : etika lingkungan, virtue ethics, perubahan iklim, environmental virtue ethics, penerbangan
INFLUENCE OF LAND USE AND TRANSPORTATION ON REGIONAL PRODUCTIVITY
(CASE STUDY: INDUSTRIAL AREA IN PT JABABEKA TBk, 2014)
HENDRY SAMPURNA
ABSTRACT,
This research aims to determine the effect of land use and transportation on regional productivity. The research was conduct in the industrial area of PT Jababeka TBk Bekasi with questionnaire survey method through associative quantitative approach. The population was 449.608 labour of PT Jababeka TBk. Sample were teken randomly as many as 380 people. Data collected by an instrument with a model using a likert rating scale that has been tested for validity and reliability.
The data were analyzed using analysis of Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.80. statistical test can be concluded that there is a direct negative effect Land Use on regional prdouctivity with regression coefficient -0.13. There is a direct negative effect transportation on regional productivity regression coefficient -0.17. There is a positive direct effect Land Use on Transportation with a regression coefficient of 0.39. There is a negative indirect effect Land Use on Regional productivity with mediation of transportation in the amount of -0.0702.
The implications of the research are changes in land use that is not accompanied by the improvement of transportation system will have a negative impact on the productivity of the region.
Key Note: Land use, Transportation, Regional Productivity, Structural Equation Modeling (SEM)
STRATEGI PEMASARAN PHILIPPINE AIRLINES DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PENERBANGAN PADA PASAR INDONESIA TAHUN 2018
Imam Ozali
ABSTRAK
Philippine Airlines, Inc. (disingkat sebagai PAL dan juga dikenal secara historis sebagai Philippine Air Lines), beroperasi sebagai Philippine Airlines, adalah nama maskapai penerbangan yang berbasis di Kota Pasay, Filipina, dengan kode IATA adalah PR dan kode ICAO adalah PAL. Philippine Airlines didirikan pada tahun 1941 dan merupakan maskapai penerbangan komersial pertama dan tertua di Asia beroperasi dengan nama aslinya. Maskapai ini pada tahun 2018 memiliki 47 rute Internasional dan 30 rute Domestik, Philippine Airlines Indonesia beroperasi dibawah General Sales Agent (GSA) PT. Sheira Semesta Cemerlang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah Strategi Pemasaran Philippine Airlines Dalam Menghadapi Persaingan Penerbangan Pada Market Indonesia Tahun 2018, untuk memecahkan masalah penulis menggunakan metode Analisis SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat), matriks EFE (External Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation), hasil penelitian untuk mengetahui secarainternal kekuatan Philippines Airlines, dan secara eksternal untuk mengetahui peluang yang potensial bagi Philippine Airlines, sebagai dasar untuk menyusun Marketing StrategiPhilippine Airlines pada pasar Indonesia.
Kata Kunci : Pemasaran, SWOT, Strategi Bersaing, Produk, Penerbangan
SISTEM SEAT ALLOTMENT UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PADA RUTE JKT PDG JKT (STUDI KASUS PESAWAT CITYLINK) THE SEAT ALLOTMENT SYSTEM TO INCREASE SALES ON THE ROUTE JKT PDG JKT ( CASE STUDY CITYLINK AIRLINES)
Mustika Sari ITL Trisakti Mustika0017@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out how the upcoming implementation, development and trend by using the allotment system on the JKT PDG JKT route. The problem in this study is that the development of seat sales with the allotment system method is decreasing. The method used in this study is a linear trend method, to forecast sales in the following year. The results of this study are to use the allotmet system, the application of the seat allotment on CityLink flights is now no longer applied, because with many low-cost airline competition, all branches must try to sell as many seats as possible. The Padang branch and the Jakarta branch sell no longer with the ration system, because it will reduce sales in other areas, besides that with the existence of a global distribution system and computerize (CRS) systems, and e commerce, each customer can buy tickets easily reach areas that do not have branch representatives. Keywords: Allotment System, Sales, Trend ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan, perkembangan dan trend yang akan datang dengan menggunakan allotment system pada rute JKT PDG JKT. Permasalahan pada penelitian ini adalah perkembangan penjualan seat dengan metode allotment system semakin berkurang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode trend linier, untuk meramalkan penjualan pada tahun berikutnya. Hasil dari penelitian ini adalah dengan menggunakan allotmet system, Pengaplikasian seat allotment pada penerbangan CityLink saat ini sudah tidak diterapkan lagi, karena dengan banyaknya persaingan maskapai berbiaya rendah, maka semua cabang harus berusaha menjual seat sebanyak-banyaknya. Cabang Padang dan cabang Jakarta melakukan penjualan dengan tidak lagi dengan sistim jatah, karena akan mengurangi penjualan di daerah lain, disamping itu juga dengan adanya sistim global distribution system dan computerize (CRS), serta e commerce, maka setiap pelanggan bisa membeli tiket dengan mudah dan menjangkau daerah-daerah yang tidak mempunyai perwakilan cabang.
Kata kunci : Allotment System, Penjualan, Tren
TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG WANITA DI TRANSPORTASI UMUM WILAYAH JABODETABEK
Rini Setiawati , Indriyati
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out how the level of satisfaction of female passengers when using public transportation services. After knowing the level of satisfaction, it is expected that authorized agencies and personnel can make feedback by making improvements so that passenger satisfaction in using public transportation services increases, by using the SERVQUAL model related to public transportation in the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. Public transportation includes inter-city, inner-city buses, trains, public taxis and online taxis. The SERVQUAL method consists of five dimensions, namely Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance and Emphaty. Focus on female customers because currently more and more women are involved in the professional world so that there is a balance between men and women, in the economy. The main choice of travel now is the mode of public transportation, because it can choose various types and rates that are adjusted to the ability of passengers. The result is no attribute with a satisfactory level of conformity because the suitability level is below 80% and the dimension with the highest gap in the tangible dimension, but for the type of public bus for public transportation, the highest gap is in the Empathy dimension with attribute no 16 (Sensitivity of officers receiving complaints or complaints regarding the needs of female passengers) has the highest gap.
Key Word : Servqual, Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty
ANALISIS KESELAMATAN KAPAL DENGAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM),
Sarinah Sumaryono Thamrin Lasse
Sarinah.stmt@gmail.com Sumaryono.mar@gmail.com Thamrin@gmail.com Lasse@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada keselamatan kapal dengan metode Total Productive Maintenance (TPM), yang berhubungan dengan pengawasan dan perawatan atas penerapan International Safety Management (ISM) Code pada kode 10 yakni Perawatan/pemeliharaan dan perbaikan kapal laut, pada PT Adovelin Raharja Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Plan Maintenance System (PMS), Pengawasan dan evaluasi perancangan kapal. Metode Penelitian adalah Mix Methode (kualitatif dan kuantitatif). Data dihimpun melalu instrumen dalam bentuk wawancara, dengan analisis total productive maintenance. Pengumpulan data yang dipakai melalui penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian diperoleh bahwa PT Adovelin Raharja Jakarta sudah menerapkan pengawasan dalam penerapan ISM Code baik di darat maupun di kapal. Metoda pengawasan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, yaitu kriteria atau tolok ukur dalam pengawasan. PT Adovelin Raharja Jakarta dengan hasil perhitungan nilai Total Productive Maintenance (TPM) dan Overall Equipment Effeciveness (OEE) didapatkan lebih besar dari 85 %, yang berarti Sistem Pengawasan dan Perawatan Kapal sudah dijalankan dan memenuhi standar. Upaya wajib dilakukan untuk menghindari dan meminimalisir masalah dalam pengoperasian kapal, memperpanjang usia pakai perlengkapan keselamatan di kapal, serta meningkatkan produktivitas kapal.
Kata Kunci : Keselamatan Kapal, Total Productive Maintenance (TPM) Index
ABSTRACT
This research focuses on the safety of the ship with the Total Productive Maintenance (TPM) approach, which is related to the supervision and maintenance of the application of PT Adovelin Raharja's ISM Code. The purpose of this study was to determine the application of PMS, supervision and evaluation of the Design Plan Maintenance System (PMS) of ships at PT. Adovelin Raharja. Data collected through the instrument in the form of interviews. the analysis used is qualitative and quantitative. Data sources used are primary and secondary data collection methods used through library research field research (observation and documents). The results of the study revealed that supervisors at PT Adovelin Raharja Jakarta were actually sufficient, so that the application of the ISM Code both on land and on the ship had excessive workloads, the method of supervision was not carried out in accordance with the specified requirements, because the criteria had not been determined yet. measure so that the monitoring method can work well. Also so that in its operation can minimize problems that occur, and extend the life of safety equipment on the ship , as well as increasing ship productivity and Total Productive Maintenance (TPM) with Overall Equipment Effeciveness (OEE) at PT Adovelin Raharja Jakarta, the calculation results with OEE values obtained greater than 85%, then the OEE value in the maintenance system can be said to have met the standard.
Keywords :Safety, Total Productive Maintena
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH ATAS PERLUASAN GANJIL GENAP TERHADAP AKTIVITAS LOGISTIK DI WILAYAH DKI JAKARTA
ABSTRAK
Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan berbagai macam evaluasi atas paket regulasi yang terkait permasalahan kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan Ibukota. Salah satu yang diterapkan untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas ibukota adalah 3in1 (three in one) dan Peraturan Ganjil-Genap pada ruas jalan tertentu di wilayah ibukota. Sejak 2018, Peraturan Ganjil-Genap telah dilakukan uji coba selama perhelatan ASIAN GAMES. Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menambah ruas jalan dan memperpanjang waktu pemberlakuan Peraturan Ganjil-Genap tersebut. Peraturan Ganjil-Genap menyasar nomor polisi ber-pelat hitam berdasarkan digit terakhirnya. Namun Peraturan Ganjil-Genap belum memilah target sasarannya dengan jelas, apakah khusus mobil pribadi atau termasuk mobil angkutan barang. Mobil angkutan barang dengan kategori ukuran kecil dan menengah berpotensi terdampak atas aturan tersebut. Sistem logistik mikro yang memasok kebutuhan di area yang diberlakukan peraturan ganjil-genap pun akan kesulitan melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Restoran, Hotel, Pusat Perbelanjaan, bisnis retail, e-commerce dan berbagai sektor bisnis lainnyayang mengandalkan jasa pengiriman barang dan dokumen berpotensi mengalami gangguan mutu pelayanan atas penetapan peraturan ganjil-genap tersebut. Penelitian ini menggunakan data primer atas hasil kuesioner sejumlah responden pelaku bisnis dibidang logistik, alat uji yang digunakan dalampenelitian ini adalah regresi linear berganda yang menghasilkan temuan hasil penelitian yaitu variabel Delivery In Full, On Time (DIFOT) dan Just-in-time (JIT) memiliki dampak yang kuat (signifikan) terhadap Aktivitas logistik, sedangkan Biaya logistik kurang berdampak terhadap Aktivitas logistic dikarenakan masih dapat dilakukan antisipasi dengan penggunaan mitra outsourcing unit kendaraan pengangkut serta penyesuaian waktu distribusi untuk area terdampak peraturan ganjil-genap.
Kata Kunci: Peraturan Ganjil-Genap, Masalah Logistik, Kemacetan JABODETABEK, Aktivitas logistik.
ABSTRACT
The Jakarta municipality has conducted various evaluations on the package of regulations related to traffic congestion problems in several capital’s roads. One that is applied to minimize traffic congestion in the capital was 3in1 (three in 11 one) and the current Odd-Even Regulation on certain roads in the capital region. Since 2018, the Odd-Even Regulations have been trialled during the ASIAN GAMES event. In 2019, the DKI Jakarta Provincial Government seeks to add roads and extend the time of enactment of the odd-even regulation. Odd-Even regulation targets black colored police numbers based on the last digit shown on it. However, the Odd-Even Regulations have not clearly defined the targets, whether specifically for private cars or including freight/cargo vehicles. Freight/ cargo vehicles with small and medium-sized categories have thepotential to be affected by these rules. A micro logistics system that supplies needsin areas where the Odd-Even Regulations apply will have difficulty serving the needs of customers in better result. Restaurants, Hotels, Shopping Centers, retail businesses, e-commerce and various business sectors that rely on goods and document delivery services have the possibility to experience interference with the stipulation of the Odd-Even Regulations in terms of their service quality. This study uses primary data on the results of a questionnaire of a number of respondents in the field of logistics business, the tool used in this study is multiple linear regression that produces research findings that are Delivery in Full, On Time (DIFOT) and Just-in-time (JIT) ) has a strong (significant) impact onlogistics activities, while logistics costs have less impact on logistics activities because it can still be anticipated by the use of outsourcing partners for transport vehicles and adjusting the distribution time for areas affected by odd-evenregulations.
Keywords: Odd-Even Regulations,
MODEL OPTIMISASI UKURAN UTAMA KAPAL RO-RO DI PERAIRAN INDONESIA
Yani Nurita
SINOPSIS PENELITIAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah 17.504 pulau. Serta jumlah penduduk yang tersebar di wilayah kepulauan Indonesia sebesar 270 juta jiwa. Salah satu transportasi yang digunakan untuk mendukung mobilitas penduduk adalah transportasi laut dengan menggunakan kapal penyeberangan ferry ro-ro. Saat ini distribusi kapal penyeberangan ferry ro-ro di Indonesia belum merata dibuktikan dengan terjadinya oversupply pada lintasan Merak – Bakauheni yang saat ini dilayani oleh 69 armada kapal, dengan ukuran kapal yang beroperasi di lintasan tersebut mulai dari 2000 GT sampai dengan 15.000 GT. Sedangkan di lintasan Maluku pada tahun 2019 terjadi overdemand, saat ini terdapat 4 kapal namun tidak optimal dikarenakan terjadi kenaikan jumlah penumpang dan kendaraan. Berdasarkan kedua fakta tersebut membuktikan bahwa persebaran kapal ferry ro-ro di Indonesia belum optimal, sehingga perlu di lakukan pembuatan model untuk mengetahui sebaran kapal ferry ro-ro yang optimal di perairan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penentuan ukuran utama kapal dengan menggunakan regresi dan optimasi, serta validasi berdasarkan uji validasi yang sesuai.
PENGEMBANGAN LOGISTIK DAN KUALITAS PENGELOLAAN TAMAN WISATA MEKARSARI MELALUI KEPUASAN TERHADAP KONSUMEN
(STUDI KASUS TAMAN WISATA MEKARSARI KABUPATEN BOGOR)
zeinytaazra11@gmail.com
ABSTRACT
Zeinyta AH. This research aims to analyze the development of logistics and quality from management of the Taman Wisata Mekarsari (TWM) in satisfying the consumer/tourists, based on the Marketing Mix: Product, Price, Place, and Promotion. This research includes research Survey. The research population is a visitor to Taman Wisata Mekarsari (TWM), aged over 15 years, amounting to 100 people. The number of samples taken in the study a total of 100 respondents, obtained through a probability sampling approach (intentionally) with a sampling convinience method. Data analysis is performed using factor analysis and the Quality Function Deployment (QFD) method. Factor analysis is used to identify important factors of TWM consumer needs, while QFD is used for the development of logistics and quality from TWM management. The results of QFD analysis, logistics development and quality management of TWM and consumer satisfaction, concluded based on the consumer complaint with the highest value as well as development priorities in the favored products, grouped according to the Marketing Mix.
Key word: development logistic, quality, management, customer satisfaction
ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM KEGIATAN BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PT INDONESIA KENDARAAN TERMINAL JAKARTA PADA TAHUN 2018
SINOPSIS
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat utilisasi (tingkat kesibukan) dan lamanya pelayanan saat kegiatan bongkar kendaraan dan muat kendaraan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal. Untuk memecahkan masalah tersebut penulis menggunakan dua metode yaitu, pertama metode pengumpulan data lapangan (field research) dan data kepustakaan. Kedua metode analisis data dengan menggunakan Queing Theory (teori antrian). Hasil analisis menunjukan tingkat utilisasi pada saat proses kegiatan bongkar kendaraan adalah sebesar 11,01% (p), 10,78 unit/jam (λ), 97,83 unit/jam (µ), dan tingkat utilisasi pada saat proses kegiatan muat kendaraan adalah sebesar 15,07% (p), 24,67 unit/jam (λ), 163,596 unit/jam (µ). Hal ini membuktikan bahwa tingkat utilisasinya adalah rendah (under utilized) saat proses kegiatan bongkar kendaraan dan muat kendaraan di PT. Indoensia Kendaraan Terminal Jakarta. Oleh karena itu diperlukan usaha peningkatan traffic kendaraan agar tingkat utilisasi nya meningkat.
Kata Kunci : Sistem Antrian, Bongkat, Muat, Kendaraan
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA RAGUNAN, PADA ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) SMAN 28 PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN
Lies Lesmini
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: gambaran kondisi lalu lintas ruas jalan Raya Ragunan pada saat peak time; faktor-faktor penyebab kemacetan pada ruas jalan RayaRagunan saat peak time dan gambaran kinerja ruas Jalan Raya Ragunan pada Zona Selamat Sekolah (Zoss) SMAN 28 Pasar Minggu, Jakarta Selatan Sumber data primer melalui traffic counting dan data sekunder diperoleh berdasarkan kajian laporan, jurnal ataupun data dari instansi terkait. Penelitian dilakukan pada Februari 2019 sampai dengan Maret 2019 di ruas jalan Raya Ragunan. Jenis Penelitian Deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah kendaraan mobil penumpang, kendaraan berat dan motor yang melintas di ruas Jalan Raya Ragunan. Teknik Analisa Data mengacu pada prosedur perhitungan Jalan Perkotaan menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997. Kinerja Ruas Jalan Raya Ragunan : kecepatan arus bebas 57,52 km/jam, kapasitas 6.552 smp/jam, tingkat pelayanan jalan berkisar antara B sd D. Umumnya Angka Derajat kejenuhan yang berada dibawah 0,75 menunjukkan kapasitas jalan masih memenuhi standar MKJI Tahun 1997 kecuali untuk arah Kalibata-Pasar Minggu yang mendapat nilai 0,80. dengan nilai D. Kecepatan pada ZoSS yaitu 57,52km/jam melebihi batas kecepatan maximal pada wilayah ZoSS, sehingga berbahaya bagi anak sekolah di wilayah ZoSS. Rekomendasi yang harus dilakukan Pemerintah Daerah adalah dengan melengkapi perambuan dan fasilitas lainnya sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.1304/AJ.403/DJPD/2014 tentang Zona Selamat Sekolah (ZoSS).
Kata kunci: kinerja ruas jalan, zona aman sekolah (ZoSS),
“ANALISA PENGGUNAAN PANGKALAN TNI AU HALIM PERDANAKUSUMA SEBAGAI BANDARA KOMERSIL TERKAIT DENGAN KEAMANAN PENERBANGAN MILITER”
Devi Marlita
ABSTRACT
Along with increasing the market of aviation flight in Indonesia, both domestic and international, Halim Perdanakusuma Airport used to be as a Military Indonesian Airforce Base has a new function as a commercial airport nowadays. The demand of civil aviation in Indonesia can reach up to 100 million passengers, so Indonesia, especially Jakarta, needs a new airport to cover all passengers and the number continues to grow from year to year. Finally, Halim Perdanakusuma International Airport started to operate as a commercial airport since 2014 to transfer some flights from Soekarno-Hatta International Airport which was always full and crowded.
However, there are some anxiety about Halim Perdanakusuma International Airport because this airport is still used to train military flights for military defense as Military Indonesian Airforce Base. This concern creates our curiosity to find out more about Indonesian Airforce role in maintaining Halim Perdanakusuma Airport as the military base and commercial airport, to study whether there are any losses if Halim Perdanakusuma Airport is operated as both the military base and commercial airport, and to find out the human resources of Indonesian Airforce in helping the operation of aviation sector in Halim Perdanakusuma International Airport. Target location of this research is at Halim Perdanakusuma International Airport in East Jakarta managed militarily by Indonesian Airforce and managed commercially by PT. Angkasa Pura II (Persero). Design of this research is an empirical research taken from primary data as main data from respondents and secondary data as supporting data from library research. Researchers hope that this research will have an effect on national defense and regional economic development in supporting the surge of aviation passengers in Jakarta. The use of Military Indonesian Airforce Base in Halim Perdanakusuma Airport as commercial flight needs to be evaluated with considering the high risks of air transport accident. State-Owned Ministry, Transportation Ministry and Indonesian National Armed Forces Headquarter as main components of national defense need to set a regulation of commercial aviation and supervise PT. Angkasa Pura in managing Halim Perdanakusuma International Airport simultaneously.
Key words: Halim Perdanakusuma, military Indonesian airforce base, commercial aviation
Dengan meningkatnya pasar penerbangan di Indonesia baik untuk penerbangan domestik maupun internasional, Bandara Halim Perdanakusuma yang dulunya hanya merupakan pangkalan militer TNI AU di Jakarta, beralih fungsi menjadi bandara komersil. Tercatat bahwa pasar penerbangan di Indonesia bisa menembus lebih mencapai100 juta penumpang, sehingga membutuhkan bandara baru untuk dapat menampung penumpang yang jumlahnya terus bertambah tiap tahunnya. Akhirnya Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma mulai beroperasi di tahun 2014 untuk mengalihkan sebagian penerbangan dari Bandar Udara Internasional Seokarno-Hatta yang telah penuh sesak. Namun, ada beberapa kekhawatiran mengenai Bandara Halim Perdanakusuma yang umumnya masih dipergunakan untuk kegiatan penerbangan militer (pertahanan negara) sebagai pangkalan udara militer di Indonesia. Kekhawatiran ini menjadikan dasar penelitian kami untuk mengetahui peran TNI AU dalam menjaga bandara Halim Perdanakusuma sebagai pangkalan militer dan bandara komersil, apakah ada kerugian dengan dibukanya bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara komersial dan juga sebagai bandara militer, serta untuk mengetahui peran Sumber Daya Manusia TNI AU dalam membantu operasional bidang penerbangan di bandara Halim Perdanakusuma. Objek penelitian ini adalah Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur yang secara militer dikelola oleh TNI AU dan secara komersil dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris yang bersumber pada data primer sebagai data utama yang diperoleh dari responden dan data sekunder sebagai data pendukung yang diperoleh dari kepustakaan. Harapan dari hasil penelitian ini akan berdampak pada aspek pertahanan negara dan aspek ekonomi daerah dalam menunjang lonjakan penumpang yang ada di Jakarta. Penggunaan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial perlu dievaluasi kembali, mengingat tingginya risiko kecelakaan transportasi udara. Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Perhubungan dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama pertahanan negara perlu bersama-sama mengatur peraturan penerbangan komersial serta mengawasi PT. Angkasa Pura dalam pengelolaan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.
Kata kunci: bandara halim, pangkalan udara militer, penerbangan komersil
Recent Comments